Minggu, 13 April 2008

Tentang Astrologi

Siapa sih yang tidak tertarik mengetahui tentang masa depan? Karena itulah orang menyukai astrologi. Astrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang posisi bintang-bintang dan benda-benda luar angkasa lainnya, di mana benda-benda itu diyakini mempunyai keterikatan dengan nasib peruntungan manusia. Karena itulah astrologi menjadi satu bentuk ilmu ramal, atau akrab dikenal dengan ‘ramalan bintang’.


Astrologi tidak sama dengan astronomi, yaitu ilmu perbintangan yang mempelajari letak bintang untuk keperluan navigasi.

Astrologi sudah lama bercokol dalam dunia karena berhubungan dengan bulan, bintang dan matahari, seperti yang terdapat pada agama-agama kuno, khususnya di Babel. Pada awalnya masyakarat percaya bahwa matahari berpengaruh terhadap perubahan musim dan panen ladang. Dari penemuan tersebut, manusia mengembangkan sistem kepercayaan bahwa planet-planet maupun bintang memiliki pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.

Dari Babilonia, pengaruh astrologi menjalar ke Yunani, lalu berkembang pada zaman kebudayaan Yunani dan mencapai puncaknya. Astrologi kemudian menjadi sangat popular diantara orang Romawi, terutama pada zaman kaisar. Kemudian pada abad pertengahan astrologi berkembang di dunia Barat, dan kini astrologi ada diseluruh dunia. Usia astrologi sudah lebih dari 2500 tahun, tapi pengaruhnya makin kuat dan tidak mudah untuk dilenyapkan.

Cara kerja astrologi ialah dengan menggambari posisi bintang dan planet pada waktu kelahiran seseorang dengan menggunakan ephemeris, yang adalah buku acuan yang menunjukkan posisi planet didalam tanda-tanda astrologi. Ramalan-ramalan astrologi yang biasanya berupa diagram-diagram dikenal sebagai horoskop.

Horoskpo mempunyai dua belas simbol yang lazimnya dikenal dengan istilah "zodiak". Setiap "zodiak" berada di bawah pengaruh dari planet tertentu. Contohnya Aries, berlambang domba jantan yang ada dibawah pengaruh planet Mars.

Dalam Astrologi, tanggal kelahiran seseorang mempengaruhi peruntungannya sepanjang umur hidupnya. Bintang-bintang itulah yang menentukan nasib dan peruntungan manusia. Takdir manusia berada di dalam kuasa dan pengaruh bintang tersebut. Inilah letak strategi astrologi, yaitu mengalihkan manusia dan Penciptanya kepada ciptaan. Maksudnya, bukan lagi Tuhan yang menjadi sumber pengetahuan untuk masa depan, tapi bintang dan planet. Akibatnya, kekacauan! Iblis ikut campur tangan di belakangnya, lebih kacau lagi!

Padahal kini astrologi makin ramai dimana-mana. Televisi, koran, majalah, dan media lainnya sibuk mempromosikan astrologi. Bagi sebagian orang astrologi malah suatu kebutuhan yang mendalam. Dari anak SD sampai orang tua ada yang sudah terbiasa mencari tahu peruntungannya lewat astrologi. Ada yang serius, ada pula yang katanya ‘main-main’. Keingintahuan manusia akan masa depannya memacu semua perkembangan ini.

Banyak orang berfikir bahwa astrologi sama sekali tidak berbahaya. Padahal dalam praktiknya, ketika seseorang membaca atau melihat astrologi, alam bawah sadarnya sudah menangkap itu dan menyimpannya. Dia ‘percaya’ atau ‘tidak percaya’, astrologi sudah keburu ia konsumsi. Dan tanpa ia sadari, itu berpengaruh dalam setiap keputusan yang ia ambil dalam hidupnya.

Dan tanpa disadari pula, ia meng-iman-i dan percaya “hal baik” bahkan “hal buruk” yang ia baca tentang dirinya dalam astrologi. Dengan begitu, astrologi sudah mulai berkuasa atas hidupnya. Jadi jangan heran jika ramalan astrologi itu bisa benar-benar terjadi dalam hidup seseorang yang melibatkan diri didalamnya.

Astrologi harus ditolak karena Tuhan menciptakan bulan, bintang dan matahari untuk mengatur waktu dan musim, bukan untuk nasib manusia. Semua hidup manusia tergantung hanya pada Tuhan, bukan dari benda-benda langit tersebut. Dan astrologi juga merupakan bagian dari okultisme karena merupakan warisan kepercayaan sia-sia atau tahayul, dan membuat manusia membiarkan beberapa aspek dalam hidupnya ditentukan dan dipimpin oleh ‘sesuatu’ yang bukan kuasa Tuhan.

Dengan demikian, setiap orang beriman harus bersikap tegas dan gamblang dalam menolak astrologi. Roh Tuhan pada dasarnya tidak ada sama sekali dalam astrologi! Yang ada hanya bentuk lain dari usaha roh kegelapan untuk ikut campur dalam jalan hidup manusia.

1 komentar:

jay_nunamina mengatakan...

Memang astrologi bisa melihat masa depan,,

tapi hanya untuk pertanian dan cuaca,,

masa depan kehidupan kita tidak bisa bergantung pada astrologi,,

masa depan kita bergantung pada diri sendiri,,

jadi berusahalah untuk mencaapai masa depan kita dengan baik,,

regard

kujay_bangor